Cara Mengelola Data Pelanggan Untuk Bisnis Ayam Geprek Anda

Saat kita menjalankan sebuah bisnis, data konsumen yang kita miliki merupakan salah satu kunci yang bisa membantu kamu menjadi lebih unggul dalam persaingan.

Hal ini berlaku pada banyak bisnis, tidak terkecuali bagi bisnis kuliner seperti ayam geprek yang mungkin sedang kamu jalani.

Pasalnya, dengan memiliki data konsumen, kamu dapat mengelolanya & menghasilkan wawasan yang bisa digunakan untuk memasarkan bisnis tersebut ke target konsumen.

Lalu, bagaimana cara mendapatkanya? Dan bagaimana cara mengelolanya sesuai dengan etika & peraturan yang berlaku?

Yuk kita simak bersama, let’s check this out!

  1. Apa itu data konsumen?

Seperti yang kita ketahui, data konsumen merupakan informasi yang bisa kamu dapat dari konsumen bisnismu saat kalian berinteraksi.

Atau saat mereka mengakses informasi dari berbagai platform milik bisnismu.

Data – data ini meliputi data diri seperti nama, umur, tanggal lahirm jenis kelamin, alamat email, nomor telefon, dan domisili.

Jika kita telusuri lebih detail, data ini juga bisa meliputi waktu & durasi akses platform, hingga ke jenis perangkat yang digunakan konsumen saat mengaksesnya.

Semakin sering konsumen berinteraksi dengan bisnismu, maka semakin banyak hal yang bisa kamu pelajari dari konsumenmu.

Semua data tersebut, dapat terambil secara otomatis, maupun diambil secara manual, ketika bisnismu berinteraksi dengan konsumenmu.

  1. Cara mendapatkan data

Ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk mengumpulkan data konsumenmu.

Berinteraksi dengan konsumen

Bisnis kuliner ayam geprek bisa mendapatkan data melalui cara berinteraksi langsung dengan konsumen.

Baik saat konsumen datang ke toko, maupun saat konsumen berkomunikasi secara online.

Kamu bisa meminta konsumen untuk mengisi data diri di formulir yang telah kamu siapkan.

Atau meminta mereka untuk mengisi data diri secara daring melalui google form atau smartphone.

Dan jangan lupa untuk memberikan imbalan bagi konsumen yang bersedia untuk mengisi data diri.

Misalnya dengan memberi kupon potongan harga, atau keanggotaan ekslusif dari bisnismu.

Media sosial

Kamu juga bisa mendapatkan data konsumenmu dari mereka yang mengunjungi profil akun media sosial bisnismu.

Sebagai contoh pada media sosial Facebook, Instagram, TikTok, dan YouTube.

Akun – akun bisnis media sosial ini biasanya menyediakan insights mengenai demografi pengunjung, dan preferensi mereka saat mengunjungi akunmu.

Informasi yang terkumpul biasanya meliputi umur, kenis kelamin, dan lokasi ataupun domisili.

Website, marketplace, blog

Kamu bisa mendapatkan data analisis dari website atau akun marketplace bisnismu.

Tools seperti google analytics, google search console, dan google trends akan sangat membantumu untuk mengolah data – data ini.

Dari website, data – data tersebut meliputi halaman mana yang paling sering pengguna kunjungi, pada jam berapa mereka aktif mengakses.

Dari daerah mana kebanyakan pengguna mengakses situsmu, dan kata kunci apa yang mereka selalu gunakan.

Sedangkan untuk platform marketplace seperti tokopedia, shopee, bukalapak, Lazada, blibli, dan lainnya biasanya sudah terlengkapi dengan fitur analisisnya sendiri, dan bisa kamu evaluasi langsung.

  1. Cara memanfaatkan data

Pemanfaatan data untuk kepentingan pemasaran dapat bisnismu lakukan berdasarkan dari jenis tiap data yang telah kamu kumpulkan.

Sebagai contoh, data diri yang kamu kumpulkan dengan cara berinteraksi dengan konsumen dapat kamu manfaatkan untuk menyesuaikan brand & produk.

Tentunya agar lebih bisa diterima oleh konsumen yang lebih luas.

Sedangkan dari website atau blog, kamu pasti akan mendapatkan informasi mengenai keyword favorit, waktu & durasi yang digunakan, dan lain-lain.

Nantinya, kamu hanya tinggal menyesuaikan waktu memasang iklan serta isi konten & copywriting yang sesuai dengan preferensi para konsumen tersebut.

  1. Menjaga keamanan data konsumen

Berbeda dengan data konsumen yang didapat secara otomatis melalui Google maupun media sosial.

Data diri konsumen yang kamu dapat dari interaksi langsung & pengisian Google Form oleh konsumen sepenuhnya merupakan tanggung jawab bisnismu.

Konsumen yang bersedia mengisi data diri tersebut sudah menyetujui bahwa data tersebut akan bisnismu simpan secara aman.

Data diri seperti nama lengkap, tanggal lahir, alamat, alamat email, dan nomor telepon merupakan data-data pribadi yang penting.

Data-data ini jelas tidak boleh digunakan sembarangan.

Sebaiknya, kamu menyiapkan standar atau SOP khusus dalam kegiatan operasional & kegiatan marketing bisnismu, terutama mengenai pengolahan data pribadi seperti ini.

Jagalah baik-baik data para konsumen, dan segera tentukan siapa-siapa saja yang berhak memiliki akses ke semua informasi pribadi tersebut.

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top