Ayam geprek menjadi salah satu olahan ayam paling populer di Indonesia. Tak heran kalau bisnis ini pun menjamur di hampir setiap titik. Namun, untuk menjalankan bisnis ayam geprek yang sukses, Anda perlu tahu tips mengelola stok bahan bakunya supaya tidak sampai kehabisan atau rugi karena rusak. Yuk, simak tips berikut ini!
Sekilas tentang Manajemen Inventori
Dalam ilmu manajemen, pengelolaan stok bahan baku dikenal sebagai manajemen inventori.
Nah, manajemen inventori sendiri adalah proses pengelolaan bahan baku dan/atau produk jadi agar tersedia cukup stok sehingga bisnis mampu memenuhi permintaan pasar—tanpa kehilangan opportunity maupun menimbulkan pemborosan.
Dalam konteks bisnis ayam geprek, manajemen inventori bisa mencakup pengelolaan bahan-bahan seperti ayam segar, tepung, bumbu, minyak goreng, hingga kemasan produk.
Adapun manfaat manajemen inventori untuk restoran ayam geprek di antaranya, yaitu:
- Menghindari kehabisan stok dan memastikan bahan baku selalu tersedia untuk memenuhi permintaan pelanggan.
- Mengelola bahan baku agar tidak kedaluwarsa atau terbuang sia-sia.
- Mengoptimalkan biaya pengadaan dan penyimpanan bahan baku serta mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.
- Meningkatkan efisiensi operasional karena bisa mempermudah perencanaan produksi dan pelayanan pelanggan.
- Memastikan bahan selalu segar dan sesuai standar kualitas.
Tips Mengelola Stok Bahan untuk Restoran Ayam Geprek
Berikut adalah beberapa tips mengelola stok bahan baku untuk bisnis ayam geprek atau jenis kuliner lain yang bisa Anda terapkan.
1. Simpan Bahan Sesuai Standar Penyimpanan
Metode penyimpanan juga sangat penting untuk menjaga kualitas bahan baku. Ini perlu disesuaikan dengan karakteristik masing-masing bahan atau mengikuti arahan dari manajemen pusat. Misalnya untuk bisnis ayam geprek, ini adalah metode yang tepat:
- Ayam segar harus disimpan dalam freezer dengan suhu stabil di bawah -18°C untuk mencegah pembusukan.
- Tepung bumbu harus disimpan dalam wadah kedap udara dan diletakkan di tempat yang kering (tidak lembap).
- Minyak goreng cukup disimpan di tempat sejuk dan tidak terpapar sinar matahari langsung untuk menjaga kualitasnya.
Selain metode penyimpanan, pastikan Anda juga membersihkan area penyimpanan secara rutin untuk memastikan kebersihan dan kelayakan bahan baku.
2. Lakukan Pencatatan Stok Secara Rutin
Supaya catatan stok akurat, Anda perlu mencatat semua bahan baku yang masuk dan keluar setiap hari. Untuk memudahkan ini, Anda bisa memanfaatkan software khusus, spreadsheet sederhana di Excel, maupun catatan tangan.
Yang penting, stok secara rutin harus diperbarui—akan lebih baik jika diupdate secara real time untuk memudahkan pelacakan. Dengan begitu tim di lapangan bisa mengantisipasi jika stok mulai menipis.
3. Gunakan Sistem FIFO
FIFO alias first in first out adalah salah satu sistem yang paling banyak diterapkan dalam manajemen inventori produk makanan. Sistem ini memastikan bahan baku yang lebih dulu masuk akan dipakai terlebih dahulu.
Cara ini bisa mengurangi risiko bahan kedaluwarsa atau mengalami penurunan kualitas sehingga memengaruhi cita rasa produk akhir. Supaya sistem ini berjalan, setiap barang yang masuk harus ditandai dengan tanggal penerimaan dan/atau tanggal kedaluwarsanya.
4. Lakukan Stok Opname Secara Berkala
Stock opname adalah proses untuk memeriksa dan menghitung stok fisik yang tersedia untuk memastikan bahwa jumlah di gudang sama dengan data yang tercatat di dalam sistem. Ini berfungsi untuk mengidentifikasi kesalahan kesalahan pencatatan, kehilangan stok, atau bahan tidak layak pakai.
Biasanya ini dilakukan setiap beberapa periode sekali. Bisa setiap akhir pekan atau akhir bulan.
5. Perkirakan Kebutuhan Berdasarkan Data Penjualan
Selanjutnya, Anda juga perlu memanfaatkan data penjualan untuk memprediksi kebutuhan bahan baku. Misalnya saat akhir pekan atau peak season (musim liburan, hari raya, periode promosi, dsb) di mana Anda harus menyediakan lebih banyak stok untuk memenuhi permintaan.
Gunakan data ini untuk membuat peramalan permintaan untuk mencegah kelebihan atau kekurangan stok.
6. Tetapkan Level Minimum Stok
Masih menggunakan data penjualan dan hasil peramalan permintaan, Anda juga perlu menentukan jumlah stok minimum untuk setiap bahan baku agar operasional tidak terganggu.
Ketika stok mendekati batas minimum, segera lakukan pemesanan ulang. Perhitungkan juga berapa lama waktu pengiriman dari pemasok. Jangan sampai Anda kehilangan opportunity cost.
7. Edukasi Karyawan tentang Manajemen Stok
Last but not least, pastikan semua karyawan yang menangani bahan baku paham cara mencatat, menyimpan, dan menggunakan stok sesuai prosedur. Ini sangat penting karena pengelolaan ini dioperasikan oleh manusia.
Maka, apalah artinya sistem dan software yang established jika tidak digunakan dengan tepat oleh user-nya. Maka dari itu, mengedukasi karyawan termasuk poin penting supaya operasional berjalan lancar dan tidak ada kesalahan yang berdampak pada kualitas produk dan ketidakpuasan pelanggan.
Dengan menerapkan tips ini secara konsisten, Doyan Ayam senantiasa menjaga efisiensi, menghindari pemborosan, dan memastikan bahan baku selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan Anda. Yuk, segera bergabung dalam jaringan waralaba Doyan Ayam dengan menghubungi kami melalui nomor WhatsApp 0838-3106-5888 atau klik di sini!
Baca Juga:
Menghilangkan Pedas Habis Makan Ayam Geprek, Dijamin Ampuh!
10 Waralaba Indonesia yang Go International, dari Es Teler sampai Ayam Geprek