Datangnya pandemi ini membuat sebagian perusahaan besar maupun kecil mengalami kerugian. Bisnis tak lancar, daya beli berkurang, target tak tercapai, dan sebagainya. Masalah ini memberi dampak pada karyawannya. Sebagian besar karyawan dirumahkan, bahkan tak sedikit yang di-PHK.

Memasuki era New Normal, bisnis seolah memiliki harapan baru. Bisnis yang tadinya sepi, berharap bisa bangkit lagi. Ada pula yang memutuskan untuk mencoba peruntungan dengan membangun bisnisnya sendiri.

Namun, di era New Normal, tentu ada beberapa hal dan kebiasaan yang berubah. Perubahan ini bisa menjadi tantangan bagi bisnis kita. Ada baiknya kita sebagai business owner menyiapkan strategi untuk menghadapi tantangan ke depan. Bagaimana cara menyiasatinya?

Berikut ini 4 strategi bisnis yang perlu disiapkan di era New Normal:
1. Siapkan SDM terbaik
Agar bisnis Anda berjalan dengan baik, Anda harus membentuk tim yang andal di bidangnya. Siapkan SDM dengan kemampuan terbaik yang bisa membantu Anda.
Kemampuan dan keahlian, baik itu softskill dan hardskill, harus benar-benar Anda seleksi. Sebab SDM terbaik akan menjadi garda terdepan bisnis Anda.

2. Manajemen Krisis
Di era New Normal, banyak hal yang tidak bisa diprediksi. Jika tidak diantisipasi, akan timbul masalah-masalah di kemudian hari yang sulit diselesaikan.

Untuk itu, perlu bagi tim Anda untuk mengetahui perihal manajemen krisis. Sehingga Anda bisa menilai dan memprediksi risiko-risiko apa yang akan hadapi.

3. Manajemen keuangan
Tak kalah penting dari manajemen krisis, manajemen keuangan juga patut Anda perhatikan. Tim Anda harus bisa menemukan cara untuk menekan pengeluaran.
Buat daftar hal-hal yang prioritas dan yang bukan prioritas. Ajak tim Anda berdiskusi dan evaluasi laporan keuangan sebelumnya.

4. Perbarui strategi pemasaran
Anda perlu new strategy di era New Normal. Banyak perubahan yang terjadi dan tugas Anda adalah beradaptasi dan berinovasi. Era New Normal bisa saja menyebabkan keuangan perusahaan tidak stabil, untuk itu perlu bagi Anda memperbarui strategi pemasaran.
Misalnya, jika biasanya Anda berjualan secara offline, maka Anda bisa menambah strategi dengan berjualan online dan delivery.

Anda bisa mendaftarkan bisnis Anda ke aplikasi yang memberikan pelayanan antar dan jemput barang, pembelian online, dan lain-lain.