Banyak orang tertarik untuk merintis usaha tapi bingung harus mulai dari mana. Kalau Anda salah satunya, model bisnis franchise atau waralaba bisa jadi solusinya. Bisnis ini cukup populer dan banyak diminati karena sudah memiliki brand, sistem operasional, hingga manajerial yang terorganisir. Meski begitu, tetap saja ada risiko yang harus ditanggung kalau Anda tidak tahu bagaimana cara memilih franchise yang tepat.
Tips dan Cara Memilih Franchise yang Tepat
Walaupun segala detailnya sudah disiapkan, memulai bisnis franchise bukan berarti aman dan bebas risiko. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui bagaimana tips dan cara memilih bisnis franchise yang tepat seperti berikut ini.
1. Pilih Bidang Franchise yang Dikuasai
Sebelum memilih franchise mana yang Anda sukai. Sebaiknya Anda cek dulu minat dan passion yang Anda miliki. Melakoni sesuatu yang Anda suka dan kuasai tentu bakal lebih menyenangkan dibanding kalau Anda tidak memiliki pengalaman sama sekali di bidang yang hendak digeluti.
Tapi selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan bagaimana kira-kira persaingan bidang franchise pilihan Anda di sekitaran lokasi usahanya.
Memang passion itu penting tapi untuk membuat keputusan bisnis Anda harus tetap logis.
2. Pilih Produk yang Dibutuhkan Banyak Orang
Modal usaha bukan satu-satunya yang harus Anda siapkan untuk memulai bisnis franchise. Bagaimanapun Anda harus memiliki bekal informasi mengenai perilaku konsumen dan tren bisnis saat ini.
Kalau Anda mau bisnis franchise ini langgeng, pilihlah produk atau jasa yang memang dibutuhkan oleh banyak konsumen. Bukan produk musiman apalagi yang umur trennya hanya seumur jagung.
Jadi, sekalipun persaingan usahanya cukup ketat, produk yang Anda jual akan tetap dicari-cari
3. Pilih Brand Franchise yang Diminati Banyak Orang
Pasti Anda pernah kan Anda lihat orang-orang rela antre panjang demi mendapatkan segelas es boba atau ayam geprek paling hits yang pedasnya nampol?
Nah, produk-produk seperti ini bisa Anda pertimbangkan untuk dibeli lisensi waralabanya. Apalagi kalau produk tersebut sudah memenuhi kedua syarat yang sudah disebutkan sebelumnya.
Selanjutnya, Anda bisa mulai memilih 3-4 brand untuk dibandingkan dan diseleksi. Jangan ragu menghubungi tim mereka untuk konsultasi atau tanya-tanya dulu. Bahkan kalau memungkinkan, atur jadwal ketemu untuk mempelajari syarat dan ketentuan selengkapnya.
4. Periksa Reputasi Franchise
Menggunakan testimoni franchisee lain memang bisa dijadikan pertimbangan. Namun Anda harus memeriksa kebenarannya, pastikan itu memang real testimony atau hanya materi promosi.
Lagipula, jangan telan cerita sukses para mitra dengan mentah-mentah. Pasalnya, selalu ada perjuangan yang dilalui sehingga mereka bisa sampai di titik itu.
Selain itu, Anda perlu mencari tahu bagaimana reputasi franchise yang hendak Ada pilih. Sekalipun Anda menyukai produk dan paket penawarannya, sebaiknya Anda tidak memaksakan diri kalau ternyata franchise tersebut memiliki track record yang tidak baik.
5. Sesuaikan dengan Modal yang Dimiliki
Nah, bagian ini tak kalah penting. Hitung modal usaha yang Anda miliki sebelum memilih mana franchise yang biayanya masih sesuai dengan budget yang Anda sediakan.
Terlalu memaksakan diri bisa membuat Anda kesulitan di lain waktu ketika ada kebutuhan yang tidak terduga. Maka dari itu, pilih paket penawaran dan franchise yang cocok dengan sumber daya yang Anda punya.
6. Pahami Proyeksi Keuangan yang Diberikan
Salah satu keunggulan bisnis waralaba adalah Anda tidak perlu repot-repot menyusun strategi bisnis dari nol. Bahkan franchisor biasanya akan memberikan sejumlah dokumen untuk Anda analisis.
Di dalamnya pasti ada data proyeksi keuangan yang memperhitungkan harga jual, profit margin, volume penjualan, dan biaya lainnya.
Meski hasil proyeksinya baik, periksa sekali lagi apakah estimasi yang mereka gunakan masuk akal atau tidak. Jangan mudah terkecoh agar Anda tidak menyesal nantinya.
7. Baca Kontrak Kerja Sama dengan Teliti
Sebelum membayarkan franchise fee, Anda akan menandatangani kontrak kerjasama antara franchisor dan franchisee. Di dalamnya tertulis hal-hal yang akan disepakati oleh kedua belah pihak. Yang Anda harus ingat, franchise agreement bukanlah sesuatu yang bisa dibatalkan secara sepihak dan tiba-tiba.
Oleh karenanya, baca setiap poin dalam surat perjanjian secara seksama. Jangan sampai melewatkan hal-hal yang sekiranya bersifat ambigu dan bisa merugikan Anda. Kalau ada poin yang kurang jelas, jangan ragu untuk meminta penjelasan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di kemudian hari.
Pelajari juga klausul-klausul tentang pembagian hasil dan kondisi yang bisa mengakibatkan pemutusan hubungan kerja sama atau berakhirnya kontrak. Kalau Anda kurang memahami persoalan ini, mintalah bantuan ahli seperti notaris atau pengacara.
Itulah tips dan cara memilih franchise yang perlu Anda perhatikan. Sebagai pewaralaba yang ingin bertumbuh bersama para mitranya, Doyan Ayam Group membuka peluang kerja sama seluas-luasnya dengan Anda yang juga serius mengembangkan bisnis. Untuk melihat informasi, persyaratan, dan paket usaha yang ditawarkan, silakan kunjungi Kemitraan Doyan Ayam atau hubungi kami melalui WhtasApp di nomor 0838-3106-5888.
Baca juga:
Bisnis Franchise: Regulasi, Terminologi, dan Mekanismenya
Apa Itu Bisnis Franchise: Keuntungan dan Hal yang Harus Dipertimbangkan
Ingin Sukses Berbisnis Franchise? Gabung Ayam Geprek “Doyan Ayam” Aja!