Saat membeli merek franchise, Anda harus membayar sejumlah biaya awal yang cukup besar. Namun ternyata, biaya franchise bukan cuma itu saja. ada biaya-biaya lain yang perlu Anda perhatikan dan pastikan ini juga sudah Anda anggarkan. Supaya lebih tahu, simak informasi berikut ini!
Jenis-jenis Biaya Franchise
Berikut ini adalah daftar jenis biaya franchise yang muncul dan perlu Anda masukkan dalam perhitungan.
1. Biaya Waralaba (Franchise Fee)
Biaya waralaba adalah biaya yang Anda keluarkan untuk membeli lisensi waralaba. Biaya ini juga dikenal dengan sebutan initial fee sebab biaya waralaba adalah pembayaran awal yang Anda berikan kepada franchisor untuk mendapatkan hak merek dagang, model bisnis, serta sistem pendukungnya.
2. Biaya Royalti (Royalty Fee)
Dalam istilah lain, royalty fee juga dikenal dengan sebutan management fee. Berbeda dengan biaya waralaba yang hanya dibayarkan sekali dalam periode kontrak, biaya royalti adalah pembayaran berkelanjutan yang dibayarkan franchisee kepada franchisor secara berkala (bisa bulanan, triwulanan, atau tahunan) sebagai bentuk imbal hasil usaha. Besarnya jumlah yang dibayarkan biasanya dihitung dari persentase penjualan kotor yang Anda dapatkan.
3. Biaya Periklanan (Advertising Fee)
Beberapa franchise mengenakan biaya tambahan untuk aktivitas pemasaran dan promosi. Sama seperti biaya royalti, biaya iklan dibebankan franchisee dan harus dibayar secara berkala. Besarnya dihitung dari persentase dari penjualan kotor, biasanya sekitar 3 persen. Meski begitu, tidak semua franchisor mengenakan advertising fee kepada franchisee.
4. Biaya Pelatihan (Training Fee)
Pada umumnya, franchisor akan memberikan pelatihan awal pada karyawan franchisee. Pelatihan ini bisa dianggap gratis karena sudah termasuk dalam komponen biaya waralaba. Meski begitu, ada juga franchise yang mengenakan biaya tambahan. Terlebih untuk pelatihan yang bersifat tidak wajib dan additional. Biaya ini mencakup biaya perjalanan, akomodasi, dan materi training.
5. Biaya Pengadaan Peralatan dan Persediaan (Equipment and Inventory Cost)
Untuk franchise berskala kecil, biasanya biaya pengadaan alat dan persediaan sudah include dengan biaya waralaba yang dibayarkan di awal. Namun untuk sektor waralaba berskala besar, biaya ini biasanya tidak termasuk sehingga Anda perlu menyediakan biaya tambahan untuk ini.
6. Biaya Distribusi (Distribution Cost)
Biaya distribusi berkaitan dengan pengiriman dan penyimpanan bahan baku. Paling banyak muncul pada jenis waralaba F&B. Saat bahan bakunya habis, tentu franchisee harus melakukan restock dan bahan-bahan ini tidak bisa didapatkan dengan sembarangan, hanya boleh melalui franchisor. Biaya ini akan bakal “kerasa” kalau lokasi outlet Anda jauh dari lokasi pengiriman bahan baku.
7. Biaya Pembangunan dan Desain Outlet (Build-out Costs)
Terkait tempat dan desain ruangan, franchisor biasanya memiliki standar khusus yang harus ditaati oleh franchise. Misalnya tinggi luas bangunan, luas lahan parkir, tinggi plafon, warna cat, dan sebagainya. Untuk memenuhinya, Anda membutuhkan biaya renovasi untuk pembangunan dan mendesain toko.
8. Biaya Operasional Awal (Initial Operating Cost)
Biaya ini adalah biaya internal franchisee dan tidak ada kaitannya dengan pihak franchisor. Biaya ini dikeluarkan untuk keperluan operasional, seperti sewa tempat usaha, gaji karyawan, biaya listrik, air, dan WiFi, dan lain-lain.
9. Biaya Hukum (Legal Fee)
Selanjutnya, ada biaya hukum yang juga harus Anda masukkan dalam perhitungan biaya. Ini adalah biaya yang harus Anda keluarkan untuk membayar jasa pengacara atau notaris saat meninjau hingga menandatangani perjanjian waralaba.
10. Modal Kerja (Working Capital)
Ini adalah cadangan dana yang perlu Anda siapkan untuk menjaga agar kegiatan operasional bisa tetap berjalan hingga bisnis Anda mencapai break even point atau titik impas. Misalnya untuk pembelian bahan baku, gaji karyawan, sewa bangunan, dan sebagainya.
11. Biaya Transfer (Transfer Fee)
Terakhir ada transfer fee yang hanya akan muncul ketika franchisee berniat menjual hak waralabanya kepada pihak ketiga. Dalam urusan ini, pihak ketiga tidak perlu membayar penuh dari total franchise fee yang dibayarkan oleh franchisee di awal dulu.
Nah, itu tadi adalah jenis-jenis biaya franchise yang perlu Anda ketahui. Karena jumlahnya besar, pastikan Anda memahami setiap komponen biaya yang Anda bayarkan.
Kalau di waralaba Doyan Ayam, biaya-biaya tersebut sudah tercover dalam paket usaha yang kamu tawarkan. Tidak ada royalty fee dan tidak ada biaya lain-lain yang kami sembunyikan. Semuanya transparan dan bisa Anda pelajari selengkapnya di sini!
Baca juga:
Master Franchise “Si Perpanjangan Tangan Franchisor”, Apa Maksudnya?
Belajar Bisnis Franchise: Tips Sukses sebagai Franchisor dan Franchisee














