Setiap bisnis berpotensi mengalami krisis, tak terkecuali bisnis franchise kuliner. Entah karena penurunan penjualan, kenaikan biaya operasional, atau perubahan tren pasar, sebagai pelaku bisnis Anda harus tahu bagaimana cara mengatasi krisis bisnis agar bisa bertahan.

Dalam bisnis franchise, tantangan ini bahkan bisa semakin kompleks karena Anda harus tetap mematuhi standar operasional sembari menyelamatkan perahunya. Lalu, apa saja yang bisa dilakukan? Berikut sarannya.

Apa Itu Manajemen Krisis dalam Bisnis?

Sebelum mengetahui cara mengatasi krisis bisnis, penting untuk terlebih dahulu memahami apa itu manajemen krisis.

Manajemen krisis adalah serangkaian strategi dan tindakan yang dilakukan untuk menghadapi, mengatasi, dan meminimalkan dampak situasi darurat dalam bisnis. 

Dalam dunia usaha, krisis bisa datang dari berbagai arah. Baik yang berasal dari luar seperti perubahan pasar dan penurunan daya beli pelanggan, maupun masalah internal seperti kesalahan manajemen dan operasional.

Dalam bisnis franchise kuliner, manajemen krisis bisa menjadi sangat kritis karena operasionalnya bergantung pada standar tertentu. Ini juga bisa memengaruhi reputasi merek secara keseluruhan.

Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda krisis sejak dini dan menerapkan langkah-langkah penanganan yang tepat adalah kunci agar bisnis tetap bertahan dan berkembang.

Tanda-Tanda Krisis Bisnis yang Harus Diantisipasi

Krisis dalam bisnis franchise kuliner tidak terjadi secara tiba-tiba. Biasanya, ada tanda-tanda awal yang bisa dikenali sebelum situasi semakin memburuk. Dengan menyadari gejala ini sejak dini, pemilik usaha dapat segera mengambil langkah antisipatif untuk mencegah dampak yang lebih besar. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai.

• Penurunan penjualan yang konsisten tanpa adanya faktor musiman yang jelas. Ini bisa karena ada masalah pada strategi pemasaran, perubahan tren pelanggan, atau meningkatnya persaingan.
• Kesulitan mengelola arus kas, yakni ketika pemasukan hanya cukup untuk menutup biaya operasional. Meskipun masih “kelihatan aman”, tapi ini bisa menjadi indikasi bahwa bisnis dalam kondisi tidak sehat.
• Menurunnya loyalitas pelanggan lama dan sulit menarik pelanggan baru bisa mengindikasikan adanya masalah pada kualitas produk, layanan, atau harga yang kurang kompetitif.
• Banyaknya ulasan negatif yang masuk, terutama di media sosial dan platform review. Ini bisa berdampak buruk pada citra bisnis jika tidak ditangani dengan serius.
• Stok barang tidak terkelola dengan baik, seperti banyak stok yang menumpuk atau malah kehabisan. Ini menunjukkan adanya manajemen operasional yang kurang efisien.

Cara Mengatasi Krisis Bisnis Franchise Kuliner

Hanya dengan memahami tanda-tandanya, Anda bisa mulai mengatur strategi agar bisnis tetap bertahan dan bangkit kembali. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan.

1. Evaluasi Keuangan dan Pangkas Pengeluaran yang Tidak Perlu

Periksa arus kas bisnis dan identifikasi pos pengeluaran yang bisa dikurangi tanpa mengorbankan kualitas layanan. Misalnya menyesuaikan stok bahan baku atau mengoptimalkan jam dan tenaga kerja.

2. Sesuaikan Strategi Pemasaran

Jika penjualan konsisten turun, gunakan media sosial untuk mengomunikasikan promo kreatif atau kerja sama dengan food influencer untuk menarik perhatian pelanggan baru dan menjaga loyalitas pelanggan lama.

3. Perkuat Layanan dan Pengalaman Pelanggan

Pastikan pelanggan merasa puas dengan layanan yang diberikan. Respons cepat terhadap keluhan dan peningkatan kualitas produk bisa membantu mempertahankan pelanggan di tengah persaingan yang semakin ketat.

4. Inovasi Menu dan Penyesuaian Harga

Lakukan inovasi menu mengikuti tren pasar saat ini. Anda mungkin juga bisa membuat penawaran paket bundling yang lebih menarik. Selain itu, pastikan harga tetap kompetitif tanpa mengorbankan margin keuntungan.

5. Optimalkan Operasional dan SDM

Tingkatkan efisiensi kerja dengan melatih karyawan agar lebih produktif dan memberikan pelayanan terbaik. Tak cuma itu, Anda juga perlu melakukan evaluasi sistem operasional untuk menghindari pemborosan dan kesalahan manajemen.

6. Fokus pada Saluran Penjualan yang Paling Efektif

Jika penjualan offline menurun, maksimalkan layanan pesan antar atau kerja sama dengan platform online delivery food, seperti GoFood dan GrabFood. Kemudian, lanjutkan dengan analisis data penjualan untuk mengetahui saluran mana yang paling menguntungkan.

7. Manfaatkan Dukungan dari Pemilik Merek Franchise

Franchise memiliki keunggulan karena ada dukungan dari pusat. Manfaatkan program pelatihan, strategi pemasaran, atau bantuan operasional yang diberikan untuk menghadapi tantangan bisnis. Lagi pula, Anda tidak bisa mengutak-atik strategi sesuka hati, tetap konsultasikan dengan franchisor supaya menemukan solusi terbaik.

Menghadapi krisis dalam bisnis franchise kuliner memang tidak mudah, tetapi dengan strategi yang tepat, setiap tantangan bisa diatasi. Sebagai bagian dari Doyan Ayam, Anda tak perlu khawatir harus menghadapi badai sendirian.

Tim manajemen pusat kami selalu siap memberikan dukungan dan mencari solusi terbaik agar bisnis tetap tumbuh, bahkan di tengah situasi sulit. Jadi, jangan ragu untuk bergabung dengan franchise Doyan Ayam dan menjadi bagian dari jaringan bisnis kuliner yang tangguh dan berkembang.

Silakan hubungi Mindo di nomor WhatsApp 0838-3106-5888 untuk konsultasi dan mendapatkan informasi peluang kerja sama bersama Doyan Ayam.

Baca Juga:

Tips Menghadapi Pelanggan Marah, Tetap Tenang dan Lakukan Ini!

Manfaat Grand Opening: Tips Ampuh Menarik Pelanggan Baru!

Pentingnya Pelatihan Karyawan: POV Karyawan, Manajer, dan Perusahaan