Bagi Anda yang akan memulai merintis usaha kecil, tentunya Anda harus mengerti tentang bagaimana cara menghitung BEP. Karena hal tersebut berguna agar Anda mengerti keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran.
Membuat usaha, meskipun kecil, Anda juga harus memperhitungkan secara detail semuanya. Salah satunya ialah antara modal yang dikeluarkan dengan harga jual harus seimbang. Jika tidak, usaha yang Anda rintis nantinya mendapatkan kerugian.
Meskipun memang risiko usaha pasti ada, setidaknya diminimalisir dengan menghitung BEP secara sederhana. Mengapa sederhana? Karena usaha Anda masih kecil, maka Anda tidak perlu terlalu rumit untuk memikirkan penghitungan BEP seperti usaha-usaha yang sakalnya sudah nasional.
Sebelum kami jelaskan bagaimana cara menghitung BEP, kami jelaskan terlebih dahulu mengenai BEP. Simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu BEP? (Break Even Point)?
BEP merupakan singkatan dari Break Even Point yang artinya sebagai titik dimana biaya atau modal produksi dari suatu usaha seimbang dengan tingkat pendapatan atas hasil penjualan.
Setidaknya jika Anda tidak mendapatkan untung yang besar, minimal Anda bisa balik modal. Karena hal ini penting untuk keberlangsungan bisnis Anda.
Dalam BEP, ada tiga komponen yang dihitung yaitu fixed cost, variable cost, dan juga harga satu produk.
Fixed cost, dapat disebut biaya tetap atau biaya yang tidak terpengaruh oleh bertambah atau berkurangnya produk yang diproduksi. Seperti gaji karyawan, biaya sewa lahan, perawatan alat, dan lain sebagainya.
Variable cost ialah mengacu pada rinician biaya yang dipengaruhi oleh produk yang diproduksi. Semakin banyak produk yang dibuat, semakin tinggi variable costnya. Contohnya seperti harga bahan baku, biaya pack, biaya pengiriman, listrik dll.
Lalu, harga suatu produk dapat ditetapkan apabila produk tersebut laku terjual.
Bagaimana cara menghitung BEP beserta contohhnya?
1. Menghitung BEP usaha kecil
Suatu usaha kecil yang menjual makanan, jika ingin mengetahui seberapa banyak produk yang harus dibuat untuk mencapai titik impas atau BEP.
Biaya variable produk sebesar Rp.20.000. Harga jual dalam satu unit, Rp.50.000, sedangkan biaya untuk melakukan produksi termasuk penggunaan listrik, sewa dan lain sebagainya adalah Rp.100.000.
Berapa produk yang harus dibuat atau diproduksi agar mencapai titik imbang atau BEP?
Jawab:
BEP = Total Fixed Cost/(harga jual per unit – biaya variabel per unit)
= Rp.100.000/(Rp.50.000-Rp.20.000)
= Rp.100.000/Rp.30.000
= 3,3
Satuan yang digunakan dalam BEP adalah unit, maka hasil tersebut harus dibulatkan. Prinsip pembulatan, harus ke angka yang lebih dekat dari hasil diatas. Karena angka yang lebih dekat dari 3,3 adalah angka 3, maka Anda harus memproduk 3 unit makanan agar mencapai BEP.
Tak hanya itu, Anda juga harus menghitung tingkat penjualan dari usaha makanan agar dapat mencapai titik BEP juga. Rumusnya adalah sebagai berikut:
BEP (mata uang rupiah) = Fixed Cost / (1-Biaya variabel/harga jual satu unit)
= Rp100.000 / (1-Rp 20.000/Rp50.000)
= Rp100.000 / (1-0,4)
= Rp100.000 / 0,6
= Rp166.666
Artinya, untuk mencapai titik seimbang, Anda harus mendapatkan total penjualan sebesar Rp166.666
Itulah cara menghitung BEP usaha kecil untuk makanan.















