Tantangan Bisnis Ayam Geprek
10 Tantangan Bisnis Ayam Geprek, Mungkin Ada yang Tak Terpikirkan

Bisnis ayam geprek masih menjadi salah satu peluang usaha kuliner yang menjanjikan sampai saat ini. Dengan permintaan pasar yang tinggi dan konsep yang mudah diterima, tidak heran jika banyak pengusaha tertarik untuk terjun ke dalamnya. Namun, seperti bisnis kuliner lainnya, menjalankan usaha ayam geprek juga memiliki tantangan tersendiri. Mau tahu apa saja tantangan bisnis ayam geprek? Mindo sudah merangkumnya untuk Anda! 

Tantangan Bisnis Ayam Geprek

Sebelum memulai, penting bagi Anda untuk memahami berbagai tantangan dalam menjalankan bisnis ini agar dapat mempersiapkan strategi yang tepat dan memastikan bisnis berjalan dengan sukses. Berikut beberapa di antaranya, mulai yang paling umum sampai yang sering luput dari perhatian.

1. Persaingan yang Ketat

Banyak sekali pedagang kaki lima, usaha rumahan, sampai restoran franchise yang menjual produk ini. Karena konsumen memiliki banyak pilihan, cukup sulit membangun loyalitas pelanggan jika produk Anda tidak memiliki keunikan yang membuatnya lebih unggul dari merek lain. Baik dalam produk atau layanan.

Itu sebabnya, menciptakan diferensiasi sangatlah penting. Baik dari segi cita rasa, variasi menu, branding, atau strategi pemasaran.

2. Fluktuasi Harga Bahan Baku

Harga ayam, cabai, dan bahan lainnya sering kali tidak stabil, terutama saat terjadi lonjakan harga di pasar. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat mengurangi margin keuntungan atau bahkan menyebabkan kerugian.

Untuk mengantisipasinya, Anda disarankan untuk membangun hubungan dengan beberapa pemasok untuk mendapatkan harga terbaik, pertimbangkan pembelian dalam jumlah besar saat harga rendah, dan buat strategi penyesuaian harga yang tidak memberatkan pelanggan.

3. Kualitas dan Konsistensi Rasa

Menjaga konsistensi rasa di setiap cabang atau outlet adalah tantangan besar, terutama jika bisnis sedang berkembang pesat-pesatnya. Kesalahan dalam pengolahan atau perbedaan bahan baku bisa membuat pelanggan kecewa dan malas balik lagi.

Solusinya, Anda bisa menerapkan standar operasional yang seragam, buat resep dengan takaran yang jelas, dan latih karyawan secara berkala agar mereka memahami cara memasak yang sesuai standar.

4. Adaptasi dengan Tren Pasar

Selera konsumen terus berubah dan bisnis yang tidak bisa mengikuti tren akan tergilas. Ini pun juga dialami bisnis ayam geprek, lho. Misalnya muncul olahan ayam geprek dengan tambahan topping, level kepedasan yang bisa dipilih, atau pilihan sambal yang beragam.

Nah, supaya tetap selangkah di depan, lakukan riset pasar secara berkala untuk memantau tren kuliner dan coba inovasikan menu tanpa mengorbankan kualitas atau identitas brand.

5. Risiko Karyawan Mengundurkan Diri secara Mendadak

Dalam bisnis kuliner, sering sekali karyawan mengundurkan diri secara tiba-tiba. Bahkan banyak juga yang tanpa pamitan. Sebagai pemilik usaha, Anda pasti paham betul jika ini bisa mengganggu operasional restoran, terutama kalau mereka adalah koki atau staf kunci.

Maka, selalu miliki rencana cadangan dan melatih semua karyawan dengan layak. Alasannya supaya jika sewaktu-waktu ada staf yang resign mendadak, ada orang yang bisa menggantikan. Nah, untuk mengurangi tingkat turnover itu sendiri, Anda mungkin perlu mempertimbangkan sistem insentif dan bonus.

6. Mengelola Antrean saat Jam Sibuk

Outlet ayam geprek bisa mengalami lonjakan pesanan di jam-jam tertentu. Terutama saat jam makan siang atau makan malam. Sering kali ini menyebabkan antrean panjang dan waktu tunggu yang lama. Nah, pelanggan yang tidak sabaran, cenderung malas menunggu dan memilih opsi lain.

Solusinya, coba buat sistem antrean digital atau pre-order melalui aplikasi untuk mengurai antrean. Selain itu, tingkatkan jumlah staf terutama di jam sibuk dan pastikan dapur memiliki alur kerja yang efisien agar pesanan bisa disajikan lebih cepat.

7. Pengelolaan Minyak Bekas

Tantangan Bisnis Ayam Geprek

Ayam geprek yang digoreng dalam jumlah besar umumnya menghasilkan banyak minyak bekas yang perlu dibuang dengan benar. Jika dibuang sembarangan, minyak dapat mencemari lingkungan. Sementara,  jika digunakan berulang kali, ini bisa mengancam kualitas makanan serta kesehatan pelanggan.

Maka, terapkan standar penggunaan minyak (misalnya maksimal 3 kali pakai), gunakan alat penyaring minyak agar lebih tahan lama, dan kerja sama dengan pihak daur ulang minyak jelantah supaya bisa menghasilkan imbal hasil yang saling menguntungkan.

8. Strategi Mengatasi Sisa Makanan yang Tidak Habis Terjual

Tidak semua ayam dan bahan baku akan habis terjual setiap hari. Jika salah perhitungan stok, bisa menyebabkan pemborosan atau bahkan kerugian. Lagipula sayang banget kan kalau sampai buang-buang makanan? Tapi mau dijual untuk besok, rasanya pun pasti tak sama.

Untuk mengantisipasi risiko ini, coba gunakan sistem prediksi penjualan berbasis data untuk memperkirakan stok harian. Sementara, sisa ayam yang masih layak bisa diolah menjadi menu baru seperti nasi ayam suwir pedas atau dijual dengan diskon di jam tertentu agar tetap menghasilkan keuntungan.

9. Menjaga Kesegaran Sambal tanpa Pengawet

Sambal ayam geprek biasanya dibuat tanpa pengawet dan mudah basi jika tidak disimpan dengan baik, apalagi jika menggunakan bahan segar seperti cabai dan tomat.

Jadi, simpan sambal dalam wadah kedap udara di suhu yang tepat dan buat dalam jumlah yang cukup untuk konsumsi harian. Bisa juga memanfaatkan teknologi pengolahan pangan agar sambal lebih tahan lama tanpa mengubah rasa. Misalnya dengan mengubahnya dalam bentuk bubuk atau pasta.

10. Menjaga Tekstur Ayam agar Tidak Keras saat Dingin

Tantangan Bisnis Ayam Geprek

Ayam goreng yang sudah dingin cenderung kehilangan tekstur renyahnya dan bisa terasa keras atau alot, terutama jika menggunakan tepung yang kurang tepat. Ini bisa membuat pelanggan kecewa, terutama jika makanannya dibawa pulang.

Supaya ini tidak terjadi, gunakan tepung dengan campuran tertentu yang bisa tetap renyah lebih lama, seperti tambahan tepung maizena atau baking powder. Selain itu, pastikan ayam tidak digoreng terlalu lama agar tetap juicy di dalam. Kemudian, simpan ayam dalam showcase yang memiliki sistem penghangat supaya ayam tidak dingin.

Itulah 10 tantangan menjalankan bisnis ayam geprek yang sering terjadi. Namun, dengan strategi yang tepat, tantangan ini bisa diatasi dan diubah menjadi peluang usaha yang menggiurkan.

Jika Anda ingin memulai bisnis ayam geprek dengan sistem yang sudah terbukti sukses, mari bergabung dengan franchise Doyan Ayam. Kami menawarkan dukungan penuh, mulai dari manajemen operasional, standar resep, hingga strategi pemasaran yang efektif. Jangan ragu untuk bergabung dan jadilah bagian dari jaringan bisnis kami. Silakan hubungi tim kami untuk konsultasi lebih lanjut melalui nomor WhatsApp 0838-3106-5888.

 

Baca Juga:

Menghilangkan Pedas Habis Makan Ayam Geprek, Dijamin Ampuh!

10 Waralaba Indonesia yang Go International, dari Es Teler sampai Ayam Geprek

Kreasi Ayam Geprek Paling Populer, Pakai Mi sampai Mozzarella

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rekomendasi Promo Lainnya

Promo Gajian
Promo Gajian Doyan Ayam Hadir Lagi!
calendar--v1 Berlaku Hingga : 21 September 2025
Diskon 17%
Promo Diskon 17% Spesial Kemerdekaan di Doyan Ayam
calendar--v1 Berlaku Hingga : 17 Agustus 2025
Promo Baju Merah
Promo Spesial Kemerdekaan: Pakai Baju Merah, Dapet Bonus!
calendar--v1 Berlaku Hingga : 19 Agustus 2025

Baca Artikel Lainnya

Resep Ayam Crispy agar Keriting
Resep Ayam Crispy agar Keriting: Tips dan Rahasia Kulit Renyahnya
Ayam crispy adalah salah satu hidangan yang banyak digemari. Selain rasanya yang lezat, teksturnya yang...
Baca Lebih Lanjut >
tips mempertahankan income pasca lebaran
Strategi Anti Boncos! Tips Mempertahankan Income Pasca Lebaran
Lebaran memang momen yang meriah dan penuh berkah. Euforia Lebaran yang identik dengan peningkatan konsumsi...
Baca Lebih Lanjut >
Ingin usaha Anda berkembang dengan cepat? Lakukan 5 Tips berikut.
Bagi sebagian pelaku usaha/bisnis umkm pastinya memiliki cita-cita menjadi pengusaha besar dan sukses....
Baca Lebih Lanjut >

Doyan Ayam

Franchise

Menu Links

Hubungi Kami

Head Office
Jl. Darmo Indah Asri AF – 14, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia – 60186

Berlangganan Newsletter

Hubungi Kami

Head Office
Jl. Darmo Indah Asri AF – 14, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia – 60186

Berlangganan Newsletter